Fakta Kanker Serviks yang Wajib Kamu Ketahui
Setiap jam, ada 2 perempuan meninggal karena Kanker Serviks di Indonesia
Sebuah fakta yang pasti mengejutkan dan menjadi alarm buat kita, terutama perempuan. Kanker serviks kini menjadi salah satu penyebab kedua kematian di kalangan perempuan Indonesia. Sedihnya lagi kebanyakan dari pasien yang terinfeksi terlambat mendapatkan pengobatan karena kurangnya kesadaran dan pengetahuan mengenai gejala awal kanker serviks.
Kanker serviks sebenarnya bisa dicegah dan dideteksi lebih dini, apalagi jenis kanker ini menjadi salah satu kanker yang tidak ada kaitannya dengan genetik, jadi pencegahan bisa dilakukan sejak awal. Edukasi penting mengenai deteksi dini dan cara mencegahnya wajib disebarluaskan agar angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia bisa menurun drastis.
Alhamdulillah melalui kampanye #TenangUntukMenang, akan banyak masyarakat yang semakin sadar pentingnya pencegahan, edukasi dan juga menDUKUNG perempuan Indonesia Merdeka dari Kanker Leher Rahim. Kampanye Tenang Untuk Menang merupakan hasil kolaborasi MSD, Kemenkes dan Bio Farma dalam mewujudkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Eliminasi Kanker Leher Rahim di Indonesia pada tahun 2023-2030.
Bertempat di The Ballroom Djakarta Theater 13 Agustus 2024, aku dan teman-teman blogger berkesempatan untuk ikut menyaksikan peresmian kampanye edukasi kesehatan yang akan memerangi kanker leher rahim di Indonesia. Dalam acara tersebut hadir dr. Yudhi Pramono MARS yang mewakili Menteri Kesehatan RI, Managing Director MSD Indonesia, George Stylianou dan juga Direktur Utama Bio Farma, Bapak Shadiq Akasya. Kolaborasi ini diharapkan bisa menurunkan kasus kanker leher rahim yang saat ini tercatat sudah mencapai 36.964 kasus dan menjadi beban pembiayaan kesehatan terbesar di Indonesia.
Apa saja yang perlu kita ketahui tentang Kanker Leher Rahim?
Kanker Serviks merupakan kanker pada serviks atau leher rahim yang terletak pada bagian bawah rahim, bagian yang menghubungkan rahim dan vagina. Kanker ini disebabkan oleh paparan dari Virus Human Papilloma Virus atau biasa kita kenal virus HPV. Faktanya virus HPV ini ternyata tidak hanya menyebabkan kanker serviks tapi penyebab kanker dan penyakit lainnya seperti kanker penis, kanker Vulva, kanker vagina, dan kutil genital.
Dari fakta diatas, tidak hanya perempuan saja yang bisa terjangkit virus HPV, Laki-Laki juga memiliki resiko terinfeksi virus ini. 8 dari 10 pria dan wanita diperkirakan akan terinfeksi HPV semasa hidupnya. Resiko infeksi pada laki-laki terjadi disebabkan beberapa hal seperti banyaknya partner sex, tidak disunat, pasangan sex yang menderita CIN, memiliki hubungan sex anal dengan laki-laki dan riwayat merokok.
Penjelasan cukup rinci dan sangat informatif yang disampaikan Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr. Ivander Utama F.Mas, SpOG, Msc pada event kemarin. Penyebaran virus HPV tidak hanya terjadi melalui hubungan seksual, bisa menyebar melalui kontak kulit ke kulit. Berkembangnya virus ini di dalam tubuh mungkin butuh waktu puluhan tahun, makanya di awal terinfeksi kita nggak akan sadar karena biasanya tanpa gejala. Jadi tanpa disadari, kita bisa terinfeksi HPV.
Di kesempatan yang sama, dr. Ellen Rostaty Sianipar, SpA(K) yang merupakan Dokter Spesialis Anak Konsultan Neonatologi menambahkan bahwa edukasi mengenai kanker serviks dan upaya pencegahannya mampu mengurangi resiko kanker serviks hingga lebih dari 90%. Jika melihat data yang ada, infeksi HPV ini bisa terjadi pada semua kelompok usia termasuk anak-anak.
Upaya Pencegahan Kanker Leher Rahim
Sebagian besar pasien kanker serviks datang dan melakukan pengobatan ketika sudah memasuki stadium lanjut bahkan akhir. Sehingga pengobatan tidak bisa optimal untuk menekan berkembangnya kanker ke tubuh pasien. Biasanya pada stadium akhir, tindakan yang dilakukan adalah kemo ataupun pengangkatan rahim. Untuk itu kita perlu mewaspadai alarm tubuh yang muncul, seperti gejala-gejala yang tidak normal yang dirasakan tubuh. Mari kenali beberapa gejala yang muncul ketika virus HPV mulai berkembang di dalam tubuh:
- Pendarahan setiap habis berhubungan seksual, pendarahan di luar siklus haid
- Keputihan berlebih, berbau atau kondisi abnormal lainnya
- Nyeri di panggul
- Munculnya nyeri panggul,
Masa berkembangnya virus HPV memang lama sekitar 10-20 tahun sehingga gejala awal sering terabaikan. Di masa berkembangnya virus tersebut, sistem imun atau daya tahan tubuh sangat mempengaruhi, ketika virus masuk maka secara alami sistem kekebalan tubuh kita akan terbentuk untuk membuat perisai namun seperti yang kita tau, sistem imun setiap orang pasti berbeda, untuk itu perlu pencegahan primer dan juga sekunder. Pencegahan Sekunder dapat dilakukan dengan skrinning dan terapi pada prekanker sedangkan primer dengan vaksinasi yang dicanangkan Pemerintah dan stake holders.
Penyebaran virus HPV yang bisa jadi tidak kita sadari, membuat kita perlu melakukan beberapa upaya pencegahan lainnya seperti:
- Meningkatkan sistem imunitas dengan memperbaiki pola makan, istirahat dan rutin berolahraga. Sistem imun yang kuat akan melindungi tubuh kita dari berbagai paparan virus dan bakteri. Hindari makanan olahan, tinggi gula dan pengawet, semakin baik dan alami yang masuk ke dalam tubuh makan semakin terjaga organ dan metabolisme tubuh. Tidak lupa untuk kelola stres dan cukupi nutrisi jiwa lainnya
- Hindari pemakaian barang pribadi dengan orang lain, penyebaran virus ini tidak hanya melalui hubungan seksual tapi bisa terjadi melalui kontak kulit ke kulit. Sebaiknya tidak ‘sharing’ penggunaan barang pribadi seperti pakaian, handuk, bahkan gunting kuku. Kalaupun harus menggunakan barang yang kemungkinan pernah dipakai orang lain, kita bisa membersihkannya terlebih dahulu untuk memastikan tidak ada virus yang menempel.
- Menjaga Kebersihan Diri, terapkan kebersihan terutama di tempat umum seperti toilet, salon kecantikan dan lainnya. Sebaiknya sebelum menggunakan fasum, kita bisa ikhtiar untuk membersihkannya dulu dengan sanitizer spray.
- Berhubungan Seksual dengan Halal dan Aman. Halal berarti hanya pasangan yang sudah melalui proses syariat saja yang bisa melalukan hubungan seksual denganmu dan Aman yang berarti berhubungan sesuai aturan agama seperti tidak melalui anus ataupun oral, menjaga kebersihan sebelum dan sesudah melakukan hubungan seksual
- Skrinning atau pemeriksaan untuk mengambil sampel pada leher rahim dan mendeteksi keberadaan sel kanker pada objek yang diteliti, biasa disebut dengan pap smear
- Vaksin HPV ini menjadi salah satu program Pemerintah (RAN) untuk eleminasi kanker leher rahim di Indoensia. Melalui BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah), Kemenkes menargetkan 90% anak perempuan usia 11 dan 12 tahun untuk menerima vaksin HPV lengkap secara gratis.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk meningkatkan kesadaran kita betapa pentingnya upaya pencegahan yang Insya Allah bisa melindungi kita, anak-anak perempuan dan orang-orang tersayang dari virus HPV. Semoga akses informasi yang bisa kita dapatkan begitu mudah juga diimbangi dengan akses layanan kesehatan yang semakin baik. Mari bersama-sama membangun kesadaran dan mendorong upaya pencegahan agar generasi mendatang dapat hidup bebas dari ancaman kanker leher rahim.