Lifestyle,  Review,  Travelling

BALI! Weekend Getaways

Awal Mei kemarin tepatnya tanggal 2-6 Mei saya dan keluarga ke Bali. Ini tuh liburan dadakan, tiketnya juga beli 1 mingguan sebelum hari H. Harga tiket di peak season, pp sekitar 1 juta per orang. Sebenarnya udah dari dulu suami ngajakin ke Bali tapi saya selalu nolak karena yang saya tau objek wisata paling banyak ya pantai which is saya gak terlalu suka pantai. Itinerary kakak ipar saya yang buat, jadi saya agak lupa tuh kemana aja *telat juga buat diposting*. Selama di Bali, kami ke tempat yang paling sering dikunjungi such as GWK, ubud, pandawa, Jimbaran, Legian dll (sisanya lupa sudah kemana aja *peace)

Selama di Bali, kami menyewa mobil dengan dp yang kami bayarkan terlebih dahulu saat di jakarta, ketemuan langsung sama pemilik rental di Bandara. Jadi dari Bandara, kami udah bisa muter muter Bali. Kami langsung makan sore di warung Subak (Baru nyampe makan disini, pas pulang lunch disini juga hahaha). Saya coba tanya ke karyawannya soal kehalalan makanan disini..jawaban mereka “halal bismillah.

Warung Subak

Restoran ini dekat dengan bandara dan didepannya toko Krishna (pusat oleh-oleh Bali yang terkenal). Jadi abis makan kami langsung mampir Krishna. Saya sangat suka belanja disini, karena sudah ada price tag jadi gak repot tanya-tanya harga dan tersusun rapi sesuai kategori barang yang diinginkan.

Hari pertama dan kedua di Bali, kami menginap di Coco De Heaven Hotel, booking melalui traveloka dengan harga yang pada saat itu diskon, jadi per kamar per malam sekitar 250rb an. Biasanya setiap nginep di Hotel dapat perlengkapan mandi lengkap seperti sikat gigi plus odol ekhh di hotel ini cuma disediakan sabun, shampoo dan handuk aja. Jadi sehari gak sikat gigi deh. Hotel ini menyediakan public facilities seperti kolam renang yang terletak di lantai bawah, tidak terlalu besar. Untuk area parkir di Hotel ini agak sempit, hanya muat 3-4 mobil saja. Room yang tersedia cukup banyak, saya dan suami dapat kamar di lantai atas paling pojok, dengan view kebun rumah orang hahaha *tutupjendela*. Ekspektasinya sih pantai atau pepohonan ala resort.

Pagi di hari kedua, kami mengunjungi Water Blow Nusa Bali (free), untuk sampai ke water blow, kami harus berjalan kaki cukup panjang. Melanjutkan perjalanan di hari itu, kami ke Pandawa (bayar tapi lupa berapa). Di pantai Pandawa ini pasirnya kasar, anak-anak kurang nyaman dan kamipun tidak lama disini.

Pantai Pandawa

Dari Pandawa lanjut ke GWK. Masuk GWK kami harus membeli tiket terlebih dahulu, lupa tiketnya berapa tapi saran saya ambil yang paket (tiket masuk +voucher makan siang di BebekBengil). Selama di GWK ada pertunjukan gratis (kami nonton 2 kali pertunjukan). Rasanya kurang afdol kalo ke Bali tidak foto di mandatory place of Bali yaitu GWK. tidak jauh dari patung GWK, kamu juga bisa sekedar mencuci tangan atau muka di (katanya, red) air suci, airnya dingin dan sejuk.

Lelah naik turun tangga, saatnya kami menikmati voucher makan siang di bebek Bengil, kami harus nambah sekitar 100rb untuk makan porsi 7 orang. Memang harga makan disini mahal, tapi terbayar dengan rasanya yang nikmat. Bebeknya empuk, bumbunya terasa sampe dagingnya. Ada banyak varian olahan bebek yang dapat dipilih, seperti bebek bakar, sambel ijo, dll.

Bebek Bengil

Next day, pagi-pagi kami sudah keluar untuk sarapan. Banyak yang bilang, kalau ke Bali harus bgt mampir dan nyobain Nasi bu Andika, endesss bgt rasanya dan harganya lumayan terjangkau, ada sambelnya khas dan rasanya pedas, sangat menggugah selera makan. Setelah sarapan, kami melanjutkan perjalanan ke Monkey Ubud Forest (pake tiket masuk). pepohonan hijau dengan banyak monyet berkeliaran bebas. Disekitar Monkey ubud banyak outlet yang menjual berbagai pakaian, kain bali, dan hiasan gantung tapi harganya lumayan tinggi dari harga di Krishna atau pasar tradisional. Di hari itu juga lanjut lagi ke Kintamani (sayangnya ujan, moment paling bikin sedih karena gunungnya ketutup kabut).

Kintamani Mountain

Padahal Kintamani adalah tempat yang paling saya tunggu untuk dikunjungi, saya sudah membayangkan duduk di Resto dengan view pegunungan indah dan udara yang sejuk. Mungkin jika nanti saya berkesempatan ke Bali lagi, saya akan cari penginapan atau resort di sekitar Kintamani. Yaa walaupun perjalanan kesini lumayan jauh dari pusat kota Bali dan harus diakses dengan menggunakan mobil. Setelah dari Kintamani, sorenya kami langsung ke Jimbaran untuk menikmati sunset disana. Kalau kamu mau bersunset-ria disini, kamu harus datang dari sore supaya kebagian seat. Romantic moment liat sunset lanjut dinner dipinggir pantai. Disini kami pilih Menega Cafe Fresh Grilled Seafood.

Menega, Jimbaran

Rasa seafood yang dihidangkan cukup enak. Untuk budget makan disini harus siapin ‘extra’ ya, tau sendiri harga resto di pinggir pantai. Tapi gak perlu khawatir, banyak pedagang jagung rebus dan cemilan lainnya di sekitar pantai. Kamu bisa duduk diatas pasir sambil menikmati hangatnya jagung rebus..ehmm yummy.

Setelah dua hari di hotel, kami pindah ke Villa. Booking by online 950rb/mlm. Rumahnya 2 lantai dengan kolam renang, kitchen set lengkap (termasuk peralatan makan), kulkas, ruang tv, dll minusnya no air mineral dan korek. Lantai atas khusus kamar tidur, ada 3 kamar tidur. Saya dan suami kebagian kamar utama dengan kamar mandi yang sangat besar (empat kali kamar mandi di rumah hahha) tapiiii sangking besarnya tuh kamar, saya kesulitan tidur *kebanyakan nonton film horor*. Akhirnya di malam berikutnya saya memilih tidur di tengah walaupun proses memejamkan mata tetap sulit. Desai rumahnya klasik dengan full lantai kayu, tidak banyak furniture dinding dan space kolam renang yang sangat comfy.

Next day, saatnya kami ke Kuta Beach… Entah pantai keberapa yang kami kunjungi. Karena pada dasarnya saya tidak suka pantai, jadi selama di pantai saya hanya duduk menikmati desiran ombak. Kalau sudah di Kuta, mall paling wajib untuk dikunjungi yaitu Beachwalk Mall.

Satu hari sebelum kami kembali ke Jakarta, kami menyempatkan diri mencari pasar tradisional untuk berburu oleh-oleh. jatuh pilihan ke Pasar Guwang, recomended buat beli oleh-oleh dengan harga miring, apalagi kalau kamu jago nawar..upsss tapi kalo nawar jangan kelewatan. Saya cukup amazed saat dapat harga mukena Bali yang cuma dibandrol 56 rb/pcs. Untuk bahan yang sama seperti di tanah abang, itu jauh lebih murah.

Guwang

Selama di bali, setiap sore kami selalu cari destinasi kece untuk liat sunset, paling oke pas ke Pura Luhur Uluwatu…Subhanallah cantik bgt tempatnya, sayang udah cape jadi gak sampe naik, cuma di pinggiran aja. Banyak Monyet disini, apalagi kalo makin sore hihihi. Untuk kesini bayar tiket masuk, kalo ga salah 25rb…tapi jgn salah antri soalnya harga tiket masuk turis lokal sama luar beda.

Uluwatu Sunset View

Persiapan kembali ke Jakarta, kami selesai liburan justru disaat orang-orang baru memulai long weekendnya, momentnya pas sih karena jalanan sudah sangat padat. legian sudah merayap dan suasana bandara padat. Sebenarnya masih ada beberapa jam sebelum harus ke Bandara tapi kami sudah bingung mau kemana plus sudah macet, jadi kami menunggu di Bandara sekitar 3 jam (flight malem).

Perjalanan pulang saat di pesawat, kami cukup speechless karena tiba-tiba co pilot atau pramugaranya meminta ijin untuk bernyanyi dengan ukulelenya. Dua lagu yang dia bawakan, salah satunya lagu favorite saya (ed sheeran photograph. It was so cool karena suaranya bagus). jarang-jarang dapat hiburan seperti itu.

Bali….See You

Hiii terima kasih sudah berkunjung. I'm totally happy and greatly appreciate if you kindly give me some advice and comments. For any enquiries, kindly send email to ria.iyha29@gmail.com . Enjoying reading :))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *