Education,  Healthy

Bahaya Kosmetik Bermerkuri, Hati-Hati Dengan yang Instan

Beauty is not in the face, beauty is a light in the heart – Kahlil Gibran

Terkadang kita masih menganggap cantik itu hanya sekedar dari tampilan fisik semata, kulit harus putih, badan langsing, rambut hitam dan lain-lain. Gak heran sebagian kaum wanita menggunakan segala cara untuk bisa mendapatkan kulit yang putih instan meski kenyataannya warna kulit wajah akan terlihat berbeda dengan warna kulit anggota tubuh lainnya, kan malah kelihatan tidak natural ya.

Tiap orang tentunya punya beauty goals masing-masing, kalau aku pribadi pengennya punya kulit yang sehat aja udah cukup, kulitku juga tipe yang sensiitif banget, jadi aku agak selektif dalam memilih skincare atau kosmetik yang akan aku gunakan. Nah bicara soal kosmetik, akhir-akhir ini kita diresahkan sama berita yang menginformasikan adanya kosmetik bermerkuri yang sudah banyak ditemukan dipasaran, bahkan beberapa orang terdekat aku sudah pernah menggunakannya tanpa sadar. Seperti yang ditemukan oleh Badan POM di tahun 2019, ada 32 miliar rupiah kosmetik illegal yang mengandung bahan dilarang atau bahan yang berbahaya. Temuan ini didominasi oleh kosmetik yang mengandung Merkuri dan Hidrokinon. Kosmetik berbahaya yang banyak beredar saat ini semakin membuat kita harus lebih teliti dan cermat dalam mengenali mana kosmetik aman dan mana yang mengandung bahan-bahan berbahaya bagi tubuh.

Demi upaya menghentikan peredaran kosmetik berbahaya khususnya yang mengandung merkuri, Badan POM beserta Cosmo Talk mengadakan Talkshow Webinar dengan tema ‘’Stop Kosmetik Bermerkuri, Petaka Dibalik Putih Dalam Sekejap’’. Alhamdulillah aku sangat bersyukur bisa ikut serta dalam Talkshow Webinar ini karena sangat insightful dan memberikan pemahaman yang sangat lengkap mengenai kosmetik bermerkuri, bahayanya, hingga kiat memilih kosmetik yang aman.

Talkshow Webinar oleh Badan POM dan Stakeholder

Talkshow Webinar ini mengahadirkan para narasumber yang kompeten di bidangnya seperti, Dr. Penny K Lukito selaku Kepala Badan POM RI, Dra. Mayagustina Andarini,Apt,M.Sc Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional Suplemen Kesehatan dan Kosmetik, ada dr.Anggind atau biasa dikenal dengan Dokter Grand Lich, dr.Listya Paramita,Sp.KK (Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin) serta sharing dari dua orang public figure yaitu Vidi Aldiano dan Dhini Aminarti.

Dr. Penny selaku Kepala Badan POM RI menegaskan bahwa ‘’Badan POM terus melakukan penguatan terhadap pengawasan kosmetik, baik pada saat notifikasi sebelum diedarkan, serta pada saat setelah diedarkan (post-market)’’. Selain itu melalui Peraturan Presiden Nomor 21 tahun 2019 yang melarang penggunaan merkuri di dalam kosmetik sudah jelas dihadirkan sebagai dasar hukum penguatan dalam penggunaan bahan kosmetik di Indonesia.

Dr. Penny juga mengungkapkan harapannya agar masyarakat bisa memahami bahaya dari penggunaan kosmetik yang bermerkuri, sehingga tidak ada lagi permintaan atau high demand terhadap kosmetik yang mengandung merkuri. Cantik tidak harus berkulit putih, kita harus bangga terhadap warna kulit khas masyarakat Indonesia yang sebagian besar berwarna sawo matang. Definisi cantik yang selama ini berkembang juga perlu dibenahi, sehingga masyarakat di Indonesia tidak berburu krim atau kosmetik pemutih instan yang membahayakan.

Tentang Merkuri

Webinar siang itu dilanjutkan dengan pemaparan dari Dra. Mayagustina Andarini,Apt,M.Sc dan dr. Mita, SpKK yang menjelaskan secara rinci tentang Merkuri dan bahayanya bagi kesehatan.

Merkuri merupakan cairan logam perak/air raksa yang berwujud cair. Merkuri ini tidak berbau dan mampu menguap di suhu 375 celcius. Biasanya banyak ditemukan pada bebatuan, biji tambang, tanah dan udara. Fungsi merkuri yang mampu memutihkan sering disalah gunakan oleh produsen kosmetik untuk mendapatkan hasil putih yang instan, padahal merkuri tidak cocok digunakan untuk memutihkan kulit karena sangat berbahaya.

Bahaya Merkuri

Merkuri ini bersifat korosif, semakin sering menggunakan kosmetik dengan kandungan merkuri dapat menyebabkan kulit wajah semakin menipis. Belum lagi dampak bagi kesehatan tubuh di kemudian hari. Paparan merkuri ini bisa menyebabkan:

  • Kerusakan pada system pencernaan, saraf dan ginjal
  • Bagi ibu hamil, merkuri dapat memperlambat pertumbuhan janin di dalam kandungan
  • Iritasi pada kulit
  • Kerusakan Kulit kronis
  • Menyebabkan Kanker

Begitu banyak resiko bahaya yang ditimbulkan dari penggunaan merkuri di dalam kosmetik atau skincare, sayangnya masih banyak masyarakat yang belum mengetahui atau mengabaikan efek yang muncul dari pemakaian kosmetik bermerkuri. Sebenarnya kosmetik bermerkuri memberikan efek tertentu saat digunakan yang seharusnya bisa dijadikan alarm buat kita untuk menghentikan penggunaannya. Hal ini disampaikan oleh beberapa wanita yang sudah pernah menggunakan kosmetik bermerkuri. Mereka berbagi informasi dan pengalaman mereka saat webinar kemarin.

Keinginan menggunakan kosmetik bermerkuri berawal dari obsesi mereka untuk memiliki kulit wajah yang putih, ada juga yang mengatakan karena skin shaming yang dilakukan orang-orang sekitar. Mereka mengetahui kosmetik bermerkuri ini dari mulut ke mulut, sebagian besar dari informasi yang didapatkan dari teman atau rekannya, selanjutnya ada yang membeli via teman, reseller bahkan sudah dijual di E-commerce.

Berdasarkan informasi yang mereka sampaikan, awal menggunakan kosmetik bermerkuri itu, kulit mereka terasa gatal, merah-merah seperti udang rebus, perih, kering hingga mengelupas. Ini merupakan efek yang dihasilkan dari merkuri untuk membuat kulit semakin tipis dan mengelupas. Selanjutkan kulit memang akan tampak putih, namun lama kelamaan kulit akan kembali ke warna sebelumnya bahkan lebih gelap, tidak cuma itu mereka merasakan timbulnya flek dan gangguan kulit lainnya seperti mudah iritasi. Pengalaman yang mereka ceritakan semakin membuat aku harus hati-hati dalam memilih kosmetik, bukan putih sehat yang didapatkan malah timbulnya kerusakan kulit yang parah. Lalu bagaimana agar terhindar dari kosmetik bermerkuri?

Cara Terhindar Dari Kosmetik Bermerkuri

Menurut dr. Mita, SpKK kita memnag sulit membedakan secara langsung mana kosmetik bermerkuri dan mana yang tidak karena untuk mengetahui ada kandungan merkuri di dalam sebuah kosmetik itu perlu dilakukan penelitian dan tes lab. Namun kita bisa berhati-hati dalam memilih kosmetik yang aman digunakan dengan memperhatikan beberapa cara berikut:

  • Terapkan CEK KLIK

Sebelum memilik kosmetik yang akan digunakan, kita bisa memperhatikan KEMASAN, LABEL, Izin Edar dan Kadaluwarsa. Biasanya kosmetik bermerkuri atau yang mengandung bahan berbahaya, tampilan kemasannya polos, tidak terdapat ijin edar dan tidak mencantumkan informasi lain seperti manufactured date, ingredients dan tanggal kadaluwarsanya.

  • Tidak Terobsesi Dengan Kulit Putih

Menggunakan kosmetik menjadi upaya kita untuk bersyukur dengan merawat apa yang sudah Allah berikan, namun menjadi hal yang berbahaya jika kita merubah apa yang sudah ditetapkan termasuk warna kulit. Munculnya kosmetik bermerkuri di pasaran adalah tanda bahwa masih banyaknya permintaan terhadap produk kosmetik yang bisa memberikan efek putih secara instan. Padahal kulit putih itu tidak menjamin kita akan terlihat menarik loh, seperti yang disampaikan Vidi Aldiano dalam webinar kemarin.

Di mata Vidi wanita yang menarik itu tidak harus berkulit putih loh, banyak value lain yang bisa dilihat seperti bagaimana cara berfikirnya, kecerdasannya dan hal -hal lain yang tidak hanya dari fisik apalagi warna kulit. Selain itu menurut Vidi kosmetik di jaman sekarang tidak selalu digunakan oleh kaum wanita untuk memperbaiki penampilan, namun sudah menjadi hal yang biasa juga digunakan oleh kaum lelaki. Sehingga sekarang ini makin banyak produsen kosmetik baik import maupun lokal bermunculan. Pesan Vidi kita memang harus makin cerdas dalam memilih kosmetik yang akan digunakan.

  • Tidak Mudah Tergiur Dengan Iklan Kosmetik yang Menjanjikan Efek Instan

Biasanya nih segala sesuatu yang instan memang ada efek kurang baiknya ya, termasuk penggunaan kosmetik. Kulit dipaksa untuk memutih dalam waktu yang cepat pasti menimbulkan dampak yang tidak baik bagi kondisi kulit, sering disebut dengan purguing dan katanya itu kondisi yang wajar, padahal menurutku itu sangat tidak nyaman bagi kulit. Efek instan yang dihasilkan dari kosmetik itu pasti memiliki resiko berbahaya dan biasanya menjadi ketergantungan. Kalau berhenti menggunakan maka warna kulit akan kembali seperti semula bahkan lebih gelap. Jadi harus hati-hati sama iklan yang menawarkan efek instan ya girls.

Selain itu kita juga jangan tertipu dengan produk kosmetik yang diiklankan atau yang dipromosikan oleh orang yang kita kenal hingga public figure yang diidolakan. Tidak semua influencer atau public figure melakukan pengecekan mendalam terhadap kosmetik atau produk yang akan mereka promosikan, jadi filter utama harus dari diri kita sendiri.

  • Yuk Bantu Pemerintah Untuk Stop Perederan Kosmetik Bermerkuri

Jika masyarakat semakin paham cantik itu gak harus putih, semakin sadar bahaya kosmetik bermerkuri maka hal itu bisa menghentikan para produsen nakal kosmetik berbahaya dalam memproduksi produk mereka. Kita bisa menghilangkan high demand terhadap kosmetik bermerkuri dan berbahan bahaya lainnya. Laporkan kepada Badan POM jika kita menemukan atau mengetahui adanya kosmetik bermerkuri di sekitar kita. Hal ini sangat membantu Pemerintah dalam menghentikan peredaran kosmetik berbahaya.

Semoga edukasi ini bisa menyebar ke semua kalangan masyarakat ya agar semakin banyak masyarakat yang terlindungi dari bahaya merkuri. Untuk informasi lebih lanjut yuk mampir ke Official Instagram Badan POM dan Website Badan POM ya.

Semoga Bermanfaat

Hiii terima kasih sudah berkunjung. I'm totally happy and greatly appreciate if you kindly give me some advice and comments. For any enquiries, kindly send email to ria.iyha29@gmail.com . Enjoying reading :))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *