Education

Melestarikan Aksara Incung Melalui Pendidikan

Sebagai seorang ibu, salah satu hal terpenting yang aku prioritaskan adalah pendidikan untuk anak-anak. Pendidikan adalah kunci untuk membuka peluang masa depan yang lebih baik, memberi mereka kesempatan untuk berkembang, dan menghadapi dunia dengan percaya diri. Pastinya kita semua ingin anak-anak tumbuh dengan bekal ilmu yang cukup.

Selain bekal ilmu yang disiapkan, aku juga berharap anak-anak bisa mengembangkan pengetahuan mereka terhadap budaya, dengan pengalaman langsung ataupun melalui literasi. Hal ini memang cukup sulit di jaman sekarang ya, mereka lebih sering terpapar teknologi dan hiburan digital, seperti media sosial atau video game, sehingga minat terhadap budaya dan literasi tradisional sering terabaikan.

Padahal, mengenal budaya kita sendiri sangat penting agar punya rasa bangga dan identitas yang kuat. Literasi yang tidak hanya soal membaca buku tapi juga kemampuan berpikir kritis dan memahami informasi, juga sering kurang diperhatikan. Ketika anak-anak kurang terlibat dalam literasi dan budaya, mereka kehilangan kesempatan untuk memahami sejarah, nilai-nilai, dan kearifan lokal yang sebenarnya bisa memperkaya wawasan dan membentuk karakter yang lebih baik.

Mengenal Aksara Incung, Warisan Budaya Jambi

Aksara Incung adalah salah satu warisan budaya yang mungkin terdengar sangat asing bagi sebagian orang. Tulisan kuno ini berasal dari suku Kerinci di Jambi, Sumatra. Aksara digunakan oleh suku Kerinci untuk mencatat berbagai hal penting, seperti hukum adat, sejarah, kepercayaan, dan tradisi. Tulisan-tulisan ini biasanya ditorehkan di atas daun lontar, bambu, atau kulit kayu.

Sumber foto: Instagram @sekolah.incung

Bentuk huruf Aksara Incung sangat khas, dengan bentuk yang cenderung sederhana, berlekuk, dan vertikal. Setiap simbol atau huruf mewakili bunyi atau fonem tertentu, dan biasanya ditulis secara vertical. Melihat tulisan Aksara ini, aku makin kagum betapa kaya dan beragamnya budaya di Indonesia.

Sekarang, Aksara Incung terancam punah karena semakin sedikit orang yang bisa membaca atau menulis dalam Aksara ini. Fakta ini lah yang akhirnya membuat Tri Firmansyah dan tim Sekolah Incung berusaha melestarikannya melalui pelatihan, edukasi dan beragam kegiatan pendidikan lainnya.

Sekolah Incung Menjadi Wadah Mempelajari Aksara Incung

Sekolah Incung ini didirikan oleh Tri Firmansyah,  sebuah inisiatif pendidikan yang memberikan akses belajar kepada anak-anak dan komunitas di kawasan Jambi yang sebagian besar terpinggirkan. Di daerah-daerah terpencil atau yang kurang terjangkau, seperti sebagian wilayah di Jambi, pendidikan bisa menjadi sesuatu yang mewah. Banyak anak-anak yang harus berjuang lebih keras untuk bisa belajar, bahkan di usia sekolah dasar.

Melalui Sekolah Incung, Tri Firmansyah membuka akses pendidikan bagi anak-anak untuk memiliki kesempatan bersekolah di lembaga pendidikan formal. Ia juga mengadakan pelatihan untuk anak-anak muda, mengajarkan Aksara Incung di sekolah, dan mendokumentasikan naskah-naskah kuno yang masih ada. Langkah melestarikan Aksara agar nantinya generasi muda dan mendatang bisa mengenal dan merawat warisan budaya leluhur, sekaligus menjaga identitas lokal suku Kerinci yang unik.

Sumber foto: Instagram @sekolah.incung

Nama “Incung” diambil dari istilah lokal yang berarti “anak-anak”, sesuai dengan tujuan utama sekolah ini yaitu memberikan harapan baru bagi generasi muda. Bagi banyak anak-anak di pedalaman Jambi, kesempatan untuk mendapatkan pendidikan seperti di Sekolah Incung adalah salah satu jalan untuk belajar dan mewariskan pengetahuan dari generasi ke generasi.

Pada awalnya, sekolah ini menggunakan fasilitas seadanya, mulai dari tempat belajar yang terbuka hingga alat-alat belajar yang terbatas. Belum lagi sumber daya pengajar yang juga terbatas. Namun, semangat anak-anak untuk belajar dan keberanian Tri Firmansyah untuk terus maju membuat Sekolah Incung ini tumbuh dan terus berkembang.

Tri Firmansyah Menerima Apresiasi SATU Indonesia Awards

Tentu tidak mudah membangun sebuah sekolah di daerah terpencil, terutama tanpa dukungan besar dari pihak luar. Namun, usaha Tri Firmansyah melalui Sekolah Incung ini menjadi jalan baginya untuk menerima penghargaan SATU Indonesia Awards tahun 2020. Apresiasi yang diberikan ASTRA kepada individu atau kelompok yang berdedikasi tinggi dalam menciptakan dampak positif di masyarakat.

Penghargaan ini diberikan bukan hanya sebagai bentuk apresiasi, tapi juga untuk memotivasi orang-orang seperti Tri Firmasyah agar terus melanjutkan perjuangan. Penghargaan ini menjadi bukti bahwa apa yang ia lakukan sangat berarti, tidak hanya bagi anak-anak yang ia bantu, tetapi juga bagi Indonesia secara keseluruhan.

Sumber foto: Instagram @sekolah.incung

Seperti halnya inisiatif sosial lainnya, Sekolah Incung juga menghadapi berbagai tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah kurangnya fasilitas pendidikan, minimnya tenaga pengajar yang terlatih, serta kendala lainnya yang sangat mempengaruhi operasional harian Sekolah.

Namun Tri Firmansyah dan relawan di Sekolah Incung tetap berjuang hingga saat ini, mereka mulai  melibatkan masyarakat setempat dalam proses pendidikan di Sekolah Incung. Ia percaya bahwa pendidikan bukan hanya tugas guru, tetapi juga tanggung jawab komunitas. Dengan melibatkan orang tua dan tokoh masyarakat dalam mendukung pendidikan anak-anak, Tri berharap dapat menciptakan ekosistem pendidikan yang berkelanjutan.

Apa yang dilakukan Tri Firmansyah dan Sekolah Incung sangat inspiratif. Ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan bisa mengubah hidup seseorang dan masyarakat di sekitarnya. Dengan semangat dan kepedulian, kita semua bisa berkontribusi untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Pendidikan adalah investasi jangka panjang yang akan membawa perubahan besar bagi generasi mendatang. Tri Firmansyah, dengan Sekolah Incung-nya, telah membuktikan bahwa dengan tekad yang kuat, kita bisa menciptakan dampak positif yang nyata. Kisah inspiratif ini adalah pengingat bahwa setiap usaha, sekecil apa pun, memiliki potensi untuk mengubah hidup seseorang. Semoga kisah Sekolah Incung ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua untuk terus mendukung pendidikan di seluruh pelosok Negeri.

Hiii terima kasih sudah berkunjung. I'm totally happy and greatly appreciate if you kindly give me some advice and comments. For any enquiries, kindly send email to ria.iyha29@gmail.com . Enjoying reading :))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *