Education,  Parenting,  Technology

KENALI POTENSI ANAK UNTUK HADAPI PERKEMBANGAN AI

Perkembangan kecerdasan buatan atau yang sering kita sebut AI, kini semakin memberikan banyak perubahan di kehidupan sehari-hari. Banyak sekali pekerjaan yang fungsinya sudah tergantikan dengan kehadiran AI. Positifnya sih, beberapa urusan semakin mudah dan makin praktis. Namun ada juga dampak AI yang membuat aku sebagai orang tua agak khawatir.  Was-was kalau alat dan aplikasi cerdas ini, justru mengubah cara anak-anak belajar dan berinteraksi dengan orang lain ataupun lingkungan sekitar.

Apakah anak-anak siap menghadapi tekanan dan pengaruh AI ya? Bagaimana aku sebagai orang tua, bisa memastikan kapan mereka siap menggunakan AI, atau cara menjaga kreatifitas serta emotional mereka di tengah kemajuan teknologi yang begitu cepat?

Rasanya banyak banget pertanyaan yang muncul di kepala, kira-kira kapan anak-anak bisa menggunakan AI dan stimulasi atau kesiapan seperti apa yang perlu aku upayakan sebelum mereka menggunakan teknologi itu. Alhamdulillahnya, beragam pertanyaan itu terjawab saat aku mengikuti Online Webinar dari Sinotif pada Sabtu kemarin. Sinotif mengajak para orang tua untuk menyimak sharing dari Coach Albert Egmont yang membahas langkah-langkah untuk membantu anak menemukan jurusan dan karir yang tahan banting di era digital.

Ternyata Sinotif tidak hanya menjadi partner belajar anak yang terpercaya dan inovatif saja, namun Sinotif juga memberikan wadah belajar untuk para orang tua secara gratis melalui webinar ini. Sepakat ya kalau orang tua juga harus terus belajar dan ikut mengembangkan diri dengan kemajuan teknologi. Alhamdulillah, webinar kemarin jadi media belajar untukku, apa yang disampaikan coach Albert isinya sangat bermanfaat dan ternyata ada beberapa edukasi terkait AI yang baru aku ketahui. Selain itu, lega rasanya karena pertanyaanku di jawab langsung oleh coach Albert, seorang penulis, career coach, life mentor dan juga Entrepreneur yang penyampaiannya mudah dimengerti.

Menurut coach Albert, kehadiran AI saat ini sudah banyak mendatangkan pekerjaan dan keahlian baru, sehingga generasi mendatang harus siap beradaptasi dengan perubahan tersebut. Kalau kita perhatikan, peran manusia di beberapa pekerjaan memang sudah tergantikan oleh AI, makanya keahlian anak-anak kita perlu diarahkan dan disesuaikan dengan teknologi dan potensi mereka.

Tak hanya menghilangkan beberapa sektor pekerjaan, AI juga membuka kesempatan bekerja dengan keahlian baru seperti AI designer, digital marketer, big data analyze atau yang sering di sebut coach Albert dengan high income skill. Kemampuan baru yang bisa kita kenalkan dan arahkan ke anak-anak saat ini. High income skill ini sangat berkaitan dengan kehadiran AI. Lalu bagaimana ya cara kita sebagai orang tua untuk mengarahkan anak-anak sesuai potensi mereka?

Coach Albert dalam sharing kemarin menyampaikan, ‘ Bagaimana orang tua bisa mengarahkan potensi putra-putrinya kalau tidak tau ada potensi apa saja’ yang bisa dikembangkan. Setiap anak pasti memiliki potensi yang berbeda, mengenali potensi mereka sejak dini bisa membantu kesuksesan di masa depan. Potensi ini biasanya identik dengan kecerdasan yang dimiliki tiap anak, biasanya kecerdasan tersebut akan terlihat dari kebiasaan, hobi, kesukaan hingga hasil interaksi yang orang tua lakukan dengan anak.

Menurut coach Albert ada 9 jenis kecerdasan yang perlu diperhatikan oleh orang tua agar bisa memberikan arahan dan stimulasi yang tepat. Anak bisa memiliki lebih dari satu kecerdasan dan sebaiknya orang tua perlu meng-eksplor stimulasi yang berhubungan dengan kecerdasan tersebut. Dari sharing kemarin, coach Albert menyebutkan 8 kecerdasan yaitu cerdas gerak, cerdas hubungan, cerdas bahasa, cerdas visual (imajinatif, gambar, kreatifitas), cerdas diri, cerdas alam, cerdas musik dan cerdas logis.

Di awal pengenalan potensi anak, orang tua dapat memberikan semua stimulasi yang nantinya akan terarah ketika sudah mengetahui apa potensi atau kecerdasan anak. Coach Albert juga mengingatkan para orang tua untuk membantu anak terus ‘penasaran’ atau memiliki rasa ingin tahu yang besar karena ini bentuk pembelajaran dan critical thinking dari anak.

Sebelum memperkenalkan AI kepada anak-anak, orang tua perlu melatih mental anak dengan beberapa stimulasi dan pengarahan. Sehingga AI nantinya bisa digunakan dengan bijak, tidak ketergantungan dan tidak dijiplak sepenuhnya tapi dimodifikasi dengan kreatif. Anak mampu menggunakan AI dengan kemampuan berkomunikasi dan leadership yang baik.

Nantinya orang tua berperan juga dalam mengarahkan anak-anaknya memilih jurusan dan karir yang sesuai. Untuk itu coach Albert membekali informasi ini yang bisa digunakan orang tua untuk membantu putra-putri mereka mendapatkan pembekalan dan pendidikan yang tepat. Ada 6P yang sebaiknya diketahui para orang tua sebelum mengarahkan jurusan atau karir kepada anak-anak.

  • Potensi, seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada potensi atau kecerdasan anak yang perlu dikenali dan diberikan stimulasinya
  • Personality
  • Passion, bukan apa saja yang disenangi tapi sejauh mana anak mampu rela untuk mengorbankan atau willing to suffer for
  • Purpose to Value, nilai-nilai apa yang mendasari dan menjadi prioritasnya
  • Problem & Opportunity
  • Profit, ini menjadi point yang nantinya bisa memberikan strategi dan pandangan

Sebagai orang tua, peran kita sangat penting untuk memastikan anak-anak punya mental tahan banting dalam menghadapi perkembangan AI. Jangan sampai AI justru memberikan dampak negatif  bagi  kesehatan mental, emosional dan membatasi potensi mereka. Point-point dan informasi di atas semoga membantu kita para orang tua untuk mengarahkan dan menguatkan mental anak di era digital. Sehingga kita bisa memastikan bahwa di tengah kemajuan teknologi, anak-anak tetap berkembang secara optimal, siap menghadapi tantangan, dan menjadi pribadi yang bermanfaat untuk sekitar.

Hiii terima kasih sudah berkunjung. I'm totally happy and greatly appreciate if you kindly give me some advice and comments. For any enquiries, kindly send email to ria.iyha29@gmail.com . Enjoying reading :))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *