
Lindungi Keluarga dari Demam Berdarah
Kejadian suami terkena demam berdarah menjadi pengalaman yang sangat menguras emosi. Selain harus menjalani perawatan intensif berhari-hari di Rumah Sakit, cek darah berkala hingga keluarga harus bolak balik untuk terus meninjau setiap fase dari gejalanya. Harapan saat itu suami bisa melewati fase kritisnya dan segera pulang.
Gejala demam berdarah yang suami alami mirip-mirip sama gejala tipes, makanya paksu agak santai ketika demam dan nyeri sendi mulai terasa di hari pertama. Pengalaman sakit tipes yang Alhamdulillah bisa sembuh dengan minum obat dan istirahat di rumah aja, membuat dia mencoba bertahan di rumah sambil menahan sakit. Hingga gejala berikutnya datang, mual muntah menyerang dan gejalanya sudah tak tertahankan.
Akhirnya suami dilarikan ke Rumah Sakit, setelah melakukan pemeriksaan darah, Dokter menyatakan suami kena demam berdarah bukan tipes. Kaget dan sempat was-was karena setauku demam berdarah punya beberapa fase yang butuh penanganan berbeda, saat itu Dokter pun masih menganalisa suami ada di fase awal atau sudah masuk periode kritis.
Berjibaku berhari-hari di Rumah Sakit membuat pengalaman ini jadi reminder buatku dan keluarga. Jangan sampai terkena lagi, apalagi anak-anak yang harus dijaga dengan extra. Demam berdarah menjadi penyakit yang tidak bisa diprediksi, padahal kami sudah merasa rumah dan lingkungan bersih, barang-barang di rumah pun sering didecluttering tapi masih ada saja nyamuk yang membawa virus dengue.
Ternyata demam berdarah menjadi penyakit yang tiap tahun kasusnya meningkat, gak hanya orang dewasa, demam berdarah mengintai anak-anak, orang terdekat kita. Ini bukan penyakit ringan karena beberapa kasusnya mengancam jiwa. Selain itu, demam berdarah bisa terulang, meski sudah pernah mengalami, demam berdarah masih bisa menyerang orang yang sama.
Demam Berdarah Di Sekitar Kita
Cuaca ekstrim yang semakin tidak bisa diprediksi ditambah peralihan musim membuat banyak area disekitar rumah akan menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk Aedes Aegypti. Mungkin bukan di rumah kita tapi bisa jadi tetangga atau sekitar rumah lainnya, makanya edukasi tentang demam berdarah ini perlu disebarluaskan, kita sama-sama menjaga keluarga dan sekitar dari demam berdarah.
Demi pencegahan dan antisipasi demam berdarah, penting nih meningkatkan kewaspadaan untuk melakukan pencegahan sejak dini.
Menurut WHO, Indonesia menjadi negara yang paling terdampak demam berdarah karena terletak pada daerah tropis dan subtropis, salah satu negara di Asia Tenggara. Demam berdarah di Indonesia bahkan sempat menjadi sorotan ketika angka kematian dari kasus ini mencapai 41,3% (Tahun 1968). Meski saat ini angkanya sudah menurun, Pemerintah tetap serius menyiapkan langkah pencegahan melalui Strategi Nasional Penanggulangan dengue 2021-2025 seperti:
- Penguatan manajemen vektor yang efektif, aman, dan berkesinambungan
- Peningkatan akses dan mutu tatalaksana dengue
- Penguatan surveilans dengue yang komprehensif serta manajemen KLB yang responsif
- Peningkatan pelibatan masyarakat yang berkesinambungan
- Penguatan komitmen pemerintah, kebijakanmanajemen program, dan kemitraan
- Pengembangan kajian, invensi, inovasi, dan riset sebagai dasar kebijakan dan manajemen program berbasis bukti
Berbagai kegiatan pencegahan yang diupayakan Pemerintah ini sering kita lihat ya, salah satunya pemeriksaan jentik berkala di setiap RT. Bahkan kegiatan ini memberdayakan ibu-ibu di sekitar rumahku, selain menjadi kader PKK, mereka aktif juga menjadi petugas pemantauan jentik nyamuk ke setiap rumah.
Cegah Demam Berdarah Dengan 3M Plus
Pencegahan demam berdarah gak bisa hanya menunggu upaya dan program Pemerintah saja, justru kitalah yang menjadi garda terdepan dalam mengantisipasi penyakit ini, setiap orang perlu melindungi diri, keluarga dan sekitarnya. Sudah tak asing lagi ya dengan aksi 3M yang sering disuarakan untuk mencegah demam berdarah, ada yang masih ingat?
Menguras : Kuras dan bersihkan bak mandi, kendi dan tempat lainnya yang berpotensi jadi genangan air. Membersihkannya tak hanya dengan membuang air saja tapi harus di gosok atau disikat agar tidak ada telur nyamuk yang masih menempel pada dinding atau wadah air.
Menutup : Tutup rapat tempat atau wadah penampungan air seperti bak mandi, kendi, drum dan lainnya, jangan biarkan terbuka. Kegiatan menutup ini bisa juga dengan mengubur barang bekas di dalam tanah agar tidak menjadi sarang nyamuk.
Memanfaatkan Kembali: Mendaur ulang limbah atau barang bekas yang bernilai ekonomis, kita juga bisa memanfaatkan barang bekas tersebut menjadi barang berguna pakai di rumah. Langkah ini juga bisa membantu kita dalam menerapkan sustainable living, mengurangi sampah dan pencemaran yang sering terjadi di lingkungan. Aku sudah memulai dengan memilah sampah, beberapa botol bisa dijadikan pajangan atau dipisahkan untuk diberikan kepada pihak yang mampu mendaur ulang menjadi barang yang kaya manfaat.
Selain 3M, ada inovasi atau langkah lain yang bisa membantu kita mencegah demam berdarah,
langkah inilah yang disebut dengan Plus-nya yaitu:
- Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
- Menggunakan lotion atau obat nyamuk di rumah
- Memasang kawat atau ventilasi anti nyamuk
- Bergotong royong membersihkan lingkungan sekitar
- Memperbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar
- Menanam tanaman pengusir nyamuk dan lainnya
- Periksa tempat-tempat penampungan air
- Meletakkan pakaian bekas pakai ke dalam wadah tertutup
Vaksinasi Demam Berdarah
Tak hanya 3MPlus saja yang bisa kita upayakan untuk melindungi diri, keluarga dan lingkungan sekitar dari demam berdarah, ada langkah pencegahan lain yakni dengan vaksinasi demam berdarah. Demam berdarah adalah penyakit yang bisa dicegah dengan vaksinasi.
Selain itu vaksin dengue sudah direkomendasikan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Dampak dari penyakit ini mampu mengancam jiwa, apalagi jika terkena anak-anak, upaya yang bisa dilakukan tidak hanya 3M Plus saja tapi bisa dengan 3MPlusVaksin.
Seperti pengalaman Ringgo dan keluarga yang sudah melakukan vaksinasi tersebut. Ringgo tak ingin pengalamannya terkena demam berdarah harus dirasakannya lagi apalagi anak-anak sampai terkena juga, untuk itu dia memutuskan melakukan vaksinasi, sayangnya putra bungsunya belum bisa divaksin. Vaksin demam berdarah yang ada di Indonesia telah mencakup usia 6-45 tahun.
Semoga dengan menerapkan 3MPlusVaksin, kita dan keluarga bisa terlindungi dari penyakit demam berdarah. Ingat lindungi diri dan anggota keluarga dari demam berdarah dengan 3MPlus dan vaksinasi. Yuk sebarkan juga edukasi terkait hal ini kepada keluarga, teman dan orang sekitar, sharing is caring.
C-ANPROM/ID/QDE/0139 | Aug 2023