Education,  Lifestyle

Si Ratu Sampah Amilia Agustin yang Memberi Inspirasi

Sampah saat ini sudah menjadi isu dan masalah yang belum terselesaikan. Tumpukan sampah tidak hanya ditemui di pinggiran jalan, tapi sudah mencemari berbagai tempat. Sungai, pinggiran pantai bahkan taman kota yang berubah menjadi TPS (Tempat Pembungan Sampah) dadakan. Tak hanya mencemari lingkungan dan udara sekitar, sampah menjadi ancaman serius bagi perubahan iklim yang dampaknya semakin terasa.

Tak banyak anak muda yang memikirkan bagaimana sampah di Indonesia bisa dikelola dengan baik, bahkan tak sedikit dari mereka justru abai terhadap sampah yang mereka ciptakan sendiri. Seperti kejadian yang kemarin aku saksikan, kondisi menyedihkan sepanjang jalan Senayan yang dipenuhi sampah makanan, sisa dari sebuah acara yang diminati anak muda Jakarta dan sekitarnya. Kemeriahan acara yang menghasilkan tumpukan sampah beserta tanaman yang diinjak, sungguh menyedihkan!

Sampah seharusnya menjadi tanggung jawab kita semua, bagaimana kita mengelola sampah agar bisa membantu mengurangi dampak perubahan iklim dan tercemarnya lingkungan yang nantinya bisa memperburuk kondisi kesehatan dan mendatangkan banyak bencana. Kita bisa belajar dan mengambil contoh pengelolaan sampah dari kerja keras yang dilakukan Amilia saat ia duduk di bangku SMA kelas XII di Bandung. Di usia mudanya, Amilia sudah melakukan banyak perubahan dan menginspirasi teman dan orang sekitarnya untuk turut aktif dalam mengelola sampah.

Perjalanan Amilia Dijuluki Ratu Sampah Sekolah

Melalui kegiatan aktifnya dalam mengelola sampah, Amiliapun disebut sebagai ratu sampah sekolah. Meski terdengar kurang menyenangkan, tapi langkah Amilia berhasil menjadikan sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat bahkan mendatangkan peluang usaha dan membuka jalan untuk menjadi Entrepreneurship.

Kisah Amilia yang dijuluki ratu sampah di sekolah ini berawal dari keresahan dirinya saat jam pelajaran olahraga di sekolah. Ia dan teman-temannya berlari mengikuti rute yang sudah ditetapkan guru olahraga, mengitari kompleks perumahan. Di satu titik, Amilia melihat seorang bapak yang sedang makan di samping tumpukan sampah yang banyak. Pemandangan itu langsung membuat hatinya gelisah dan Ia berfikir ‘’Jangan-jangan sampah itu berasal dari sekolah kita, kalau si Bapak sakit, kita juga akan kena dosanya’.

Sejak saat itu Amilia bertekad bagaimana masalah sampah di sekolahnya bisa dikelola dengan baik, sehingga tidak ada penumpukan sampah yang nantinya menjadi pemandangan tidak menyenangkan seperti yang Ia saksikan. Amiliapun mendatangi gurunya untuk menceritakan konsep ZeroWaste yang terlintas menjadi ide pikirannya.

Amilia dan teman-temannya belajar dan latihan di Yayasan Pengembangan Biosans dan Bioteknologi yang disarankan oleh guru Biologi mereka. Setelah pelatihan tersebut merekapun berhasil membuat tempat pemilahan sampah organik dan anorganik untuk sekolahnya. Kampanye pemilahan sampah yang Amilia usung tak berjalan lancer, Ia sering mendapat hinaan dan perlakuan yang tidak mendukung dari teman-temannya.

Namun Langkah Ami tidak berhenti, Ia kembali menggaungkan bebas sampah di sekolahnya dengan membentuk Subdivisi KIR yang nantinya bisa mengolah limbah sampah menjadi barang yang bisa digunakan kembali. Sampah bungkus kopi bisa dijadikan tas yang mampu di pasarkan dengan menarik. Sampah yang bisa diubah menjadi sumber cuan, what a great idea.

sumber foto: ASTRA Satu Indonesia

Amilia Agustin Penerima SATU Indonesia AWARDS Termuda di tahun 2010

Di tangan Amilia dan teman-teman komunitasnya, sampah bisa diubah menjadi sesuatu yang bermanfaat. Berawal dari obrolan dan keresahannya terhadap sampah, kini Amilia berhasil terpilih menjadi penerima apresiasi SATU Indonesia Awards. Tak hanya itu, Ia menjadi peserta termuda pada saat itu, seorang siswi SMA yang mempunyai ide kreatif dan sangat berguna bagi banyak orang dan lingkungan.

Ami terpilih dengan program Sekolah Bebas Sampah yang ia usung, mengubah sampah menjadi sesuatu yang bernilai dan bisa dimanfaatkan lagi. Apresiasi dari ASTRA ini akan membuka banyak peluang baru untuk Ami terus bergerak aktif membantu memecahkan isu sampah dan lingkungan yang semakin meningkat. Langkah Ami sekaligus jadi inspirasi untuk aku dan teman-teman lainnya agar bisa menjadi manusia bermanfaat yang punya andil untuk melakukan perubahan positif bagi lingkungan.

Meski masalah sampah seakan tak pernah selesai, tapi kita harus tetap optimis bahwa setiap upaya yang kita lakukan akan memberikan dampak dan perubahan besar ke depannya. Tidak ada yang tidak mungkin dan tidak ada yang terlambat. Kita bisa memulai perubahan dari diri sendiri, memiliki keinginan dan empati kuat seperti yang Amilia miliki, tekad kuat yang mendorong Ia dan teman-temannya berupaya melakukan perubahan bagi lingkungan di sekolahnya.

Amilia juga memberikan inspirasi untuk menjadi sosok Influencer bagi sekitarnya, berbagi manfaat dan pengaruh kuat untuk berubah dan menjadi orang yang bermanfaat bagi lingkungan. Kita bisa bangkit dan kuat jika bersama, selalu ada langkah kecil yang akan berdampak besar. Tiap generasi harus saling menguatkan agar bisa melangkah bersama, kita bisa membantu langkah Pemerintah juga untuk Indonesia bebas sampah.

Hiii terima kasih sudah berkunjung. I'm totally happy and greatly appreciate if you kindly give me some advice and comments. For any enquiries, kindly send email to ria.iyha29@gmail.com . Enjoying reading :))

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *